Hidup ini mengukir sejarah, blog ini jejak sejarahku

Jumat, 17 Oktober 2014

Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) SUATU REAKSI


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
XI IPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015
HALAMAN PENGESAHAN

Nama/ NIS                              : 1. Hilli bagus Waspada/ 6934
                                                  2. Ira Aulia/ 6944
                                                  3. Kusnul Khotimah/ 6952
                                                  4. Nazilah/ 7024
                                                  5. Pratama Virga Darmawan/ 7054
                                                  6. Siti Maisaroh/ 7106
Kelompok                               : II
Kelas                                       : XI IPA 1
Judul Praktikum                      :Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi 
Mengetahui,
Guru Kimia,

                                 Sri Tutik Harwati
            


KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan karunia, rahmat, dan hidayahNya. Sholawat dan salam tak lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para pengikutnya hingga akhir masa serta berbagai pihak yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyusun Laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi.
            Dalam penyelesaian penyusunan Laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan serta saran- saran dari pihak sekitar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Ibu Sri Tutik Harwati, selaku Guru bidang Kimia kelas XI MAN 2 Samarinda.
2. Ibu Zulfiah Idris, selaku guru pembimbing dan PPL Universitas Mulawarman.
3. Anggota Kelompok 2 yang telah menyelesaikan laporan ini.
            Dan masih banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini yang tidak bisa kami sebut satu per satu. Semoga Allah membalas kebaikan dan semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Samarinda, 30 September 2014


Penyusun




BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Perihal Praktikum
§  Waktu       : Pukul 08.00 – 10.00
§  Tanggal     : 30 September 2014
§  Tempat      : Laboratorium Kimia MAN 2 Samarinda

1.2  Judul Praktikum
Penentuan Perubahan Entalpi (ΔH) Suatu Reaksi

1.3  Tujuan Praktikum
Menentukan Perubahan Entalpi (ΔH) Suatu Reaksi



BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi kimia. Salah satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi / energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain ialah dengan cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan entalpi pembentukan.
Kalorimetri adalah pengukuran secara kuantitatif terhadappanas yang masuk selama proses kimia. Pengukuran ini menggunakan kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur panas / kalor yang dikeluarkan atau diserap oleh sistem dalam suatu reaksi kimia. 
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan wadah dari bahan isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap / dikeluarkan wadah) .
Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka kalor yang diserap dan dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak diperhitungkan. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri adalah cara yang paling sering dipakai dalam dunia kimia.

Menurut Azas Black : Kalor yang dilepas = Kalor yang diterima
Rumus yang digunakan adalah :
            qair = m . c . ΔT
            qbom = C . ΔT
keterangan :
q = jumlah kalor (J)
m = massa zat (g)
ΔT = perubahan suhu ( °C atau K)
c = kalor jenis (J g -1 . °C) atau (J g -1 .K)
C = kapasitas kalor (J/ °C) atau (J/ K)
            Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi = kalor yang diserap/ dibebaskan oleh larutan dan kalorimetet, tetapi tandanya berbeda.
qreaksi = - (qlarutan + qkalorimetri)
            jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan dalam gelas. Sebaliknya jika reaksi yang berlangsung secara endoterm, kalor diserap larutan didalam gelas. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = - qlarutan


2.2 Alat dan Bahan
- Alat
No
Nama Alat
Jumlah
1
Kalorimetri sederhana
1
2
Gelas ukur 50 ml
2
3
Termometer
1
4
Gelas kimia 100 ml
1

- Bahan
No
Nama Bahan
Jumlah
1
HCl 1 M
20 ml
2
NaOH 1 M
20 ml

2.3 Prosedur Kerja
1. Dimasukkan 20 ml larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan 20 ml  larutan HCl 1 M ke dalam silinder ukur.
2. Diukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan an dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu rata- rata (suhu awal).
3. Dituangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, lalu tutup dan diaduk dengan pengaduk dan diperhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu. Suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Dicatat suhu yang tetap itu (suhu akhir).

2.4 Hasil Pengamatan
1. Suhu larutan NaOH 1 M     : 29 °C
2. Suhu larutan HCl 1 M         : 28,5 °C
3. Suhu rata- rata (suhu awal) : (29°C + 28,5°C) : 2 = 28,75 °C
4. Suhu akhir                           : 30 °C
5. Kenaikkan suhu                  : ΔT= Tt – T0 = 30°C – 28,75°C = 1,25 °C

2.5 Analisis Pertanyaan
1. Hitunglah energi yang harus pindah ke lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi turun menjadi sama dengan suhu pereaksi (suhu awal).
2. Hitunglah jumlah mol NaOH dan HCl.
3. Hitunglah perubahan entalpi per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi.
4. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi ini.
            Catatan :
Pada perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa :
1.      Massa larutan = air (2 x 20 ml larutan dianggap 40 ml air)
2.      Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan.
    3.      Kalor jeni air 4,2 J K-1 g-1, massa jenis air 1 g/ml

2.6 Pembahasan
1. Diketahui :
            m = 40 ml = 40 gr
c = 4,2 J/ g K
ΔT= 1,25°K
    Ditanya :
            qlarutan = ?
    Dijawab :
            qlarutan = m . c . ΔT
            qlarutan = 40 gr . 4,2 J/g K . 1,25°K
            qlarutan = 210 J
  - qreaksi =  qlarutan
  - 210 J = 210 J
2. Diketahui :
            V = 20 ml = 0,02 l ( V NaOH = V HCl )
            M = 1 mol/ l

    Ditanya :
            n NaOH = ?
            n HCl = ?
     Dijawab :
            n NaOH = V . M = 0,02 l . 1 mol/ l = 0,02 mol
            n HCl = V . M = 0,02 l. 1 mol/ l = 0,02 mol
       3.      Diketahui :
                        -qreaksi = - 210 J
            Ditanya :
                        ΔH = ?
            Dijawab :
                        ΔH = 1/ n . -qreaksi
                                        = 1/0,02 mol . – 210 J
                        ΔH = -10,5 KJ
       4.      Persamaan termokimia
HCl (aq) + NaOH (aq)       >>         NaCl (aq) + H2O (l)
                                                                        ΔH = -10,5 KJ




2. 7 Kesimpulan
  Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Tandanya adalah negatif ( - )
Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya.
Bila terjadi penyerapan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah penurunan suhu.
Bila terjadi pelepasan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah kenaikan suhu.
Besar perubahan harga entalpi sama dengan besar perubahan kalor, hanya berbeda tanda (+/-).




BAB III. PENUTUP


      3.2  Daftar Pustaka
1.      Purba, Michael. 2012. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga