MAKALAH KIMIA
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS X- 1
GURU PEMBIMBING : DIAH PRIHARTINI, S.Pd
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Atas nikmat yang telah
dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah penelitian ini.
Dalam makalah penelitian ini dijelaskan perbedaan mendasar antara
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Dalam makalah penelitian ini
juga disertai foto- foto hasil penelitian kami sebagai bukti pendukung bahwa
kami telah melakukan sebuah penelitian. Hasil yang kami tulis sesuai dengan
hasil penelitian, sehingga makalah ini layak untuk di apresiasi dan di teliti
lebih lanjut lagi.
Karena makalah ini dibuat oleh siswa, kami berharap peran aktif
guru dalam menyempurnakan hasil kami. Sehingga para pembaca makalah ini dapat
mengerti benar tentang masalah yang kita bahas pada kesempatan kali ini.
Semoga kehadiran makalah ini, dapat menjadi bahan ajar yang benar-
benar dapat membantu guru maupun siswa dalam mencari referensi.
Apabila ada kesalahan tulisan dan kurang sempurnanya makalah ini,
kami memohon maaf.
Semoga bermanfaat !!
Samarinda, Februari 2014
Penyusun
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Siswa
masih bingung dalam membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Dalam percobaan kali ini kami akan memberi pencerahan sedikit tentang materi
larutan. Kebanyakan siswa juga tidak tahu- menahu apa kegunaan larutan
tersebut. Oleh karena itu, diadakanlah penelitian yang bersifat ilmiah ini.
1.2
Rumusan
Masalah
Pembahasan makalah ini difokuskan pada karakteristik larutan. (1)
apa ciri- ciri larutan, (2) bagaimana hasil penelitian, (3) mengapa garam dapur
bubuk tidak dapat menghantarkan listrik sedangkan dalam larutannya dapat
menghantarkan listrik, dan (4) apa yang dimaksud larutan elektrolit.
1.3
Tujuan
Masalah
Tujuan pembahasan diantaranya ; (1) mengetahui ciri- ciri larutan,
(2) hasil dari penelitian, (3) penjelasan tentang garam bubuk yang tak dapat
menghantarkan listrik, dan (4) pengertian larutan elektrolit.
1.4
Manfaat
Pembahasan
Pembahasan ini diharapkan bermanfaat dalam (a) mendorong motivasi
siswa dalam melakukan berbagai percobaan, (b) memberikan pemahaman awal dalam
materi larutan ini, (c) mengembangkan bakat dan ide siswa dalam upaya pembuatan
tenaga listrik sederhana.
2.
ISI/
PEMBAHASAN
2.1
Dasar
Teori :
Pada tahun
1887, seorang ahli kimia dari Swedia, Svante August Arrhenius berhasil
melakukan pengamatan terhadap sifat listrik larutan. Dia menyatakan bahwa
larutan dapat menghantarkan arus listrik jika larutan tersebut mengandung
partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion-ion) dan bergerak bebas didalam
larutannya.Pembuktian adanya larutan elektrolit dapat kita lakukan dengan
percobaan sederhan. Persiapkan larutan garam dapur (NaCl), asam cuka dapur
(CH3COOH), larutan gula (C12H22O11) dan larutan alkohol C2H5OH (etanol),
larutan ini mudah kita sediakan, kemudian kita tuang ke dalam beker gelas.
Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang
sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan
gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam
partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion
positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion
inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
2.2
Ciri-
ciri Larutan Elektrolit
Secara umum, pengertian dari larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik atau semua zat yang bila dilarutkan dalam air
maka akan mengalami ionisasi dan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik.
Larutan
elektolit terbagi menjadi 3:
1)
Larutan
elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang paling
baik. Contohnya ; HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO, NaCl
Ciri-
ciri larutan elektrolit kuat :
�
Lampu
menyala terang
�
Ada
gelembung gas di sekitar elektrodanya
2)
Larutan
elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar yang lemah, hanya
terjadi ionisasi di sekitar elektroda. Contohnya ; CH3 (COOH), NH4OH,
HNO2, H3PO4.
Ciri-
ciri larutan elektrolit lemah :
�
Lampu
menyala redup atau tidak menyala
�
Ada
gelembung gas di sekitar elektrodanya
3)
Larutan
non elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik .
Contohnya ; larutan urea, larutan glukosa, air keran, bensin, minyak tanah,
garam bubuk, alcohol.
Ciri-
ciri larutan non elektrolit :
�
Lampu
tidak menyala
�
Tidak
ada gelembung gas di sekitar elektrodanya
Penjelasan tambahan :
Larutan
Elektrolit ialah larutan yang dapat menghantarkan listrik
karena didalamnya mengandung Ion. Sedangkan larutan
Non Elektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena
didalamnya tidak mengandung Ion.
Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
No
|
Larutan
Elektrolit
|
Larutan Non
Elektrolit
|
1.
|
Mengandung Ion
|
Tidak Mengandung Ion
|
2.
|
Dapat menghantarkan Listrik (Konduktor)
|
Tidak dapat Menghantarkan Listrik (Isolator)
|
3.
|
Mempunyai Kutub (Polar)
|
Tidak mempunyai Kutub (Non Polar)
|
4.
|
Jika di tes dengan alat Elektrolit tester,
maka akan menghasilkan Gelembung gas dan lampu menyala dengan terang
|
Jika di tes dengan alat Elektrolit tester,
tidak ada Gelembung gas dan lampu tidak menyala
|
5.
|
Zat Terlarutnya dapat terIonisasi
|
Zat terlarutnya tidak dapat terIonisasi
|
6.
|
a=1 atau 0<a<1
|
a=0
|
Contoh
Larutan Elektrolit:
H2SO4
= Asam Sulfat
NaCl
= Natrium Klorida
KOH
= Kalium Hidroksida
CH3COOH
= Cuka (Asam Asetat)
HCl
= Asam Klorida
Contoh
Larutan Non Elektrolit:
NH3
= Amoniak
CO(NH2)2
= Urea
C12H22O11
= Sukrosa
C2H5OH
= Alkohol (Etanol)
CH3OH
= Alkohol (Metanol)
Larutan Elektrolit Kuat&Elektrolit Lemah
Larutan
Elektrolit Kuat ialah larutan yang daya hantar listrik nya
baik/kuat karena zat terlarutnya teIonisasi sempurna.
Larutan
Elektrolit Lemah ialah larutan yang daya hantar listrik nya
kurang baik/lemaht karena zat terlarutnya teIonisasi sebagian.
No
|
Larutan Elektrolit
Kuat
|
Larutan
Elektrolit Lemah
|
1.
|
a=1
|
a=0<a<1
|
2.
|
Terionisasi Sempurna
|
Terionisasi Sebagian
|
3.
|
Daya Hantar Listriknya Baik (Kuat)
|
Daya hantar Listriknya Kurang Baik (Lemah)
|
4.
|
Jumlah Ion nya banyak
|
Jumlah Ion nya sedikit
|
5.
|
Jika di tes dengan alat Elektrolit tester,
maka akan menghasilkan Gelembung gas dan lampu menyala dengan terang
|
Jika di tes dengan alat Elektrolit tester,
maka akan menghasilkan Gelembung gas tetapi lampu redup/tidak menyala
|
Contoh
Larutan Elektrolit Kuat:
H2SO4
= Asam Sulfat
NaCl
= Natrium Klorida
KOH
= Kalium Hidroksida
HCl
= Asam Klorida
Contoh
Larutan Elektrolit Lemah:
CH3COOH
= Cuka (Asam Asetat)
2.3
Hasil
Penelitian
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Gelas Kimia
1. Gelas Kimia
2.
Tembaga
3.
Alat
Ukur Beda Potensial
Bahan :
1.
Air
Jeruk
2.
Air
Keran
3.
Air
Mineral
4.
Air
Miracle
5.
Aki
6.
Alkohol
7.
Bensin
8.
Cuka
9.
Garam
Bubuk
10.
Garam
+ Air
11.
Gula
+ Air
12.
HCl
0,8 M
13.
Minyak
Tanah
14.
NaOH
1 M
15.
NH4OH
(NH3) 0,1 M
Langkah
Kerja :
1. Menyusun alat penguji elektrolit sebagai berikut
2. Masukan 250 ml akuades kedalam wadah
3. Masukan bahan – bahan ke 150 ml secara terpisah dan
4. Untuk membersihkan karbon dari larutan supaya larutan tersebut tidak bercampur - campur
1. Menyusun alat penguji elektrolit sebagai berikut
2. Masukan 250 ml akuades kedalam wadah
3. Masukan bahan – bahan ke 150 ml secara terpisah dan
4. Untuk membersihkan karbon dari larutan supaya larutan tersebut tidak bercampur - campur
No.
|
Bahan
|
Hasil
|
keterangan
|
|
Lampu menyala
|
Gelembung gas
|
|||
1.
|
Air jeruk
|
-
|
ü
|
ℓ.
Elektrolit Lemah
|
2.
|
Air keran
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
3.
|
Air mineral
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
4.
|
Air miracle
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
5.
|
Aki
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
6.
|
Alcohol
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
7.
|
Bensin
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
8.
|
Cuka
|
-
|
ü
|
ℓ.
Elektrolit Lemah
|
9.
|
Garam bubuk
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
10.
|
Garam + Air
|
ü
|
ü
|
ℓ.
Elektrolit Kuat
|
11.
|
Gula + Air
|
-
|
ü
|
ℓ.
Elektrolit Lemah
|
12.
|
HCl 0,8 M
|
ü
|
ü
|
ℓ.
Elektrolit Kuat
|
13.
|
Minyak tanah
|
-
|
-
|
ℓ.
Non- Elektrolit
|
14.
|
NaOH 1 M
|
-
|
-
|
ℓ. Non-
Elektrolit
|
15.
|
NH4OH (NH3) 0,1 M
|
-
|
ü
|
ℓ. Elektrolit
Lemah
|
Keterangan
:
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)
2.4
Garam
Bubuk Tak Dapat Menghantarkan Listrik
Molekul positif (+) yang terkandung dalam garam (Na+ dan Cl-) hanya
dapat menghantarkan listrik bila kedua molekul tersebut terurai. Cara
menguraikannya dengan melarutkan dalam air sehingga molekul- molekul tersebut
terpisah dan akhirnya membentuk senyawa elektrolit yang dapat menghantarkan
arus listrik (versi : Yahoo!)
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam
keadaan Kristal sudah sebagai ion- ion, tetapi ion- ion itu terikat satu sama
lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan
Kristal senyawa ion tidak dapat menghantar listrik, tetapi jikagaram yang
berkaitan ion tersebut dalam keadaan larutan, maka ion- ionnya akan bergerak
bebas, sehingga dapat menghantar listrik. (versi : Google)
2.5
Pengertian
Larutan Elektrolit
Larutan Elektrolit telah dijelaskan pada awal pembahasan. Namun
tidak ada salahnya kita mengulang kembali pembahasan sebelumnya.
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik atau semua zat yang bila dilarutkan dalam air maka akan mengalami
ionisasi dan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Ionisasi berupa munculnya gelembung- gelembung gas di sekitar
elektroda. Dan menghantarkan listrik yang dibuktikan dengan lampu yang menyala.
Senyawa ionic dan kovalen biasanya bersifat elektrolit.
3. PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, kita dapat membedakan yang mana
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dengan menggunakan daya hantar
listrik. Sebagian besar larutan yang di uji coba berlarutan elektrolit, namun
lebih banyak elektrolit yang lemah di banding elektrolit yang kuat. Hal ini
karena gejala-gejala yang timbul pada electrode. Banyak larutan yang tidak menimbulkan
nyala lampu terang, Hanya menimbulkan gelembung gas dan tidak menimbulkan nyala
lampu sehingga larutan ini di katakana larutan elektrolit lemah. Berbeda dengan
larutan elektolit kuat yang dapat menimbulkan nyala lampu terang di sertai
dengan gelembung gas. Larutan di nyatakan non-elektrolit karena larutan
tersebut tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak ada gelembung gas. Jadi,
dengan mengamati gejala-gejala yang timbul pada electrode kita, dapat
mengkatagorikan yang mana larutan elektrolit lemah, larutan elektrolit kuat,
dan larutan non-elektrolit.
4.
Daftar
Pustaka
02/17/2009 by Kiddings in Chemistry. 26 Comments larutan elektrolit dan nonelektrolit,
Purba, Michael.
2006. Kimia SMA kelas X 1B. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta: Penerbit
Erlangga,
Buku Kimia
1B untuk SMA kelas X dan Tugas anak SMA 1 kelas x dan di
bantu oleh Kimia 1 SMA/MA X, Elektron dan Non Elektron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar