LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) SUATU REAKSI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
XI IPA 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Nama/
NIS : 1.
Hilli bagus Waspada/ 6934
2. Ira Aulia/ 6944
3. Kusnul Khotimah/ 6952
4. Nazilah/ 7024
5. Pratama Virga Darmawan/ 7054
6. Siti Maisaroh/ 7106
Kelompok : II
Kelas : XI IPA
1
Judul
Praktikum :Penentuan
Perubahan Entalpi Reaksi
Mengetahui,
Guru Kimia,
Sri Tutik
Harwati
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan karunia, rahmat, dan hidayahNya. Sholawat dan salam tak lupa kami
ucapkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para pengikutnya
hingga akhir masa serta berbagai pihak yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam menyusun Laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi
Reaksi.
Dalam penyelesaian penyusunan Laporan praktikum tentang
Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan serta saran- saran dari pihak sekitar. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Ibu Sri Tutik
Harwati, selaku Guru bidang Kimia kelas XI MAN 2 Samarinda.
2. Ibu Zulfiah Idris,
selaku guru pembimbing dan PPL Universitas Mulawarman.
3. Anggota Kelompok 2
yang telah menyelesaikan laporan ini.
Dan masih banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian
laporan ini yang tidak bisa kami sebut satu per satu. Semoga Allah membalas
kebaikan dan semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Samarinda, 30 September 2014
Penyusun
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
Perihal Praktikum
§ Waktu :
Pukul 08.00 – 10.00
§ Tanggal :
30 September 2014
§ Tempat :
Laboratorium Kimia MAN 2 Samarinda
1.2
Judul Praktikum
Penentuan
Perubahan Entalpi (ΔH) Suatu Reaksi
1.3
Tujuan Praktikum
Menentukan Perubahan
Entalpi (ΔH) Suatu Reaksi
BAB
II. ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi kimia. Salah
satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang
mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi
kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem
dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi /
energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu
reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain ialah
dengan cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan
entalpi pembentukan.
Kalorimetri
adalah pengukuran secara kuantitatif terhadappanas yang masuk selama proses kimia. Pengukuran ini menggunakan
kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk
mengukur panas /
kalor yang dikeluarkan atau diserap oleh sistem dalam suatu reaksi kimia.
Kalorimeter sederhana dapat dibuat
dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan
wadah dari bahan isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang
dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap /
dikeluarkan wadah) .
Karena kalorimeter dianggap tidak
menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka kalor yang diserap dan
dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak diperhitungkan. Data H reaksi
yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara
kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri
adalah cara yang paling sering dipakai dalam dunia kimia.
Menurut
Azas Black : Kalor yang dilepas = Kalor
yang diterima
Rumus yang digunakan
adalah :
qair = m . c . ΔT
qbom = C . ΔT
keterangan :
q = jumlah kalor (J)
m = massa zat (g)
ΔT = perubahan
suhu ( °C atau K)
c = kalor jenis (J g -1
. °C) atau (J g -1 .K)
C = kapasitas kalor (J/
°C) atau (J/ K)
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan,
maka kalor reaksi = kalor yang diserap/ dibebaskan oleh larutan dan kalorimetet,
tetapi tandanya berbeda.
qreaksi = - (qlarutan + qkalorimetri)
jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka kalor
sepenuhnya akan diserap oleh larutan dalam gelas. Sebaliknya jika reaksi yang
berlangsung secara endoterm, kalor diserap larutan didalam gelas. Jadi, kalor
reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan, sedangkan
kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = - qlarutan
2.2 Alat dan Bahan
-
Alat
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Kalorimetri sederhana
|
1
|
2
|
Gelas ukur 50 ml
|
2
|
3
|
Termometer
|
1
|
4
|
Gelas kimia 100 ml
|
1
|
-
Bahan
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
HCl 1 M
|
20 ml
|
2
|
NaOH 1 M
|
20 ml
|
2.3 Prosedur Kerja
1. Dimasukkan 20 ml larutan NaOH 1 M ke
dalam bejana plastik dan 20 ml larutan
HCl 1 M ke dalam silinder ukur.
2. Diukur suhu kedua larutan itu.
Termometer harus dibersihkan an dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu
larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu
rata- rata (suhu awal).
3. Dituangkan HCl ke dalam bejana
plastik yang berisi larutan NaOH, lalu tutup dan diaduk dengan pengaduk dan
diperhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu. Suhu akan naik kemudian
menjadi tetap dan selanjutnya turun. Dicatat suhu yang tetap itu (suhu akhir).
2.4
Hasil Pengamatan
1. Suhu larutan NaOH 1 M : 29 °C
2. Suhu larutan HCl 1 M : 28,5 °C
3. Suhu rata- rata (suhu awal) : (29°C
+ 28,5°C) : 2 = 28,75 °C
4. Suhu akhir : 30 °C
5. Kenaikkan suhu : ΔT= Tt
– T0 = 30°C – 28,75°C = 1,25 °C
2.5
Analisis Pertanyaan
1. Hitunglah energi yang harus pindah ke
lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi turun menjadi sama dengan suhu
pereaksi (suhu awal).
2. Hitunglah jumlah mol NaOH dan HCl.
3. Hitunglah perubahan entalpi per mol H2O
yang terbentuk dalam reaksi.
4. Tulis persamaan termokimia untuk
reaksi ini.
Catatan
:
Pada
perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa :
2. Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah
dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan.
3. Kalor jeni air 4,2 J K-1 g-1,
massa jenis air 1 g/ml
2.6 Pembahasan
1. Diketahui :
m = 40 ml = 40 gr
c = 4,2 J/ g K
Ditanya :
qlarutan = ?
Dijawab :
qlarutan = m . c . ΔT
qlarutan = 40 gr . 4,2
J/g K . 1,25°K
qlarutan = 210 J
- qreaksi = qlarutan
- 210 J = 210 J
2. Diketahui :
V = 20 ml = 0,02 l ( V NaOH = V HCl
)
M = 1 mol/ l
Ditanya :
n NaOH = ?
n HCl = ?
Dijawab :
n NaOH = V . M = 0,02 l .
1 mol/ l = 0,02 mol
n HCl = V . M = 0,02 l. 1
mol/ l = 0,02 mol
3.
Diketahui :
-qreaksi = -
210 J
Ditanya :
ΔH = ?
Dijawab :
ΔH = 1/ n . -qreaksi
= 1/0,02 mol . – 210 J
4.
Persamaan
termokimia
HCl (aq) + NaOH (aq)
>> NaCl (aq) + H2O (l)
ΔH = -10,5 KJ
2. 7 Kesimpulan
Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Tandanya adalah
negatif ( - )
Perubahan entalpi
reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal dan
keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya.
Bila terjadi penyerapan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada
percobaan / reaksi tersebut ialah penurunan suhu.
Bila terjadi pelepasan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada
percobaan / reaksi tersebut ialah kenaikan suhu.
Besar perubahan harga entalpi sama dengan besar perubahan kalor, hanya
berbeda tanda (+/-).
BAB III. PENUTUP
3.2
Daftar Pustaka
1.
Purba, Michael.
2012. Kimia untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta : Penerbit Erlangga
2.
file:///G:/kimia%20praktikum/Contoh%20Laporan%20Praktikum%20Penentuan%20Perubahan%20Entalpi%20Reaksi%20~%20RINSO.htm diakses pukul 21.20 tanggal 30/09/2014