LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
TRANSPORT
MELALUI MEMBRAN SEL
KELAS : XI IPA 1
DISUSUN OLEH :
1.
HILLI BAGUS WASPADA
GURU PEMBIMBING :
EDDELWYS IVONE L. O, S.Hut
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami, dalam hal ini,
kelompok 7, telah menyelesaikan praktikum biologi tentang Transport Melalui
Membran Sel, dan menyusun laporan ini sebagai data hasil pengamatan kami.
Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Tanpa
bantuan mereka, maka laporan ini tidak dapat dirampungkan.Laporan ini disampaikan
untuk memenuhi tugas dari Ibu Eddelwys Ivone L. O, S.Hut sebagai guru Biologi
kelas XI IPA 1.
Kami berharap laporan ini dapat
berguna bagi teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam
kata-kata maupun penulisan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Samarinda, September 2014
Kelompok
7
Bab I
1.1
Judul
Laporan
Transport melalui membran sel.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengamati peristiwa difusi.
2. mengamati peristiwa osmosis.
3. membandingkan peristiwa difusi dan osmosis.
4. mengetahui langkah-
langkah pada pengamatan peristiwa difusi dan osmosis.
1.3 Perihal
pengamatan
Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 September 2014 pukul 08.00-
10.00 WITA di Laboratorium Biologi MAN 2 Samarinda.
Bab II
2.1 Dasar Teori
Transpor zat merupakan proses keluar
masuknya sel dengan melewati membran sel. Transpor zat yang terjadi ada 2 bagian yaitu transpor yang menggunakan
energi dan transpor yang tidak menggunakan energi. Difusi dan osmosis merupakan
transpor membran yang tidak memerlukan energi. Difusi adalah proses perpindahan molekul zat berkonsentrasi
tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.
Zat ini akan berdifusi sesuai gradien konsentrasinya.
Osmosis adalah proses perpindahan larutan dari larutan
dengan konsentrasi zat pelarut tinggi menuju pelarut dengan konsentrasi zat
pelarut lebih rendah sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi. Zat pelarut ini
dapat keluar dan masuk melalui membran. Namun zat terlarut tidak dapat masuk
melewati membran sel. Sebab membran sel memiliki sifat semi permeable /
selektif permeable.
2.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan pada pengamatan peristiwa difusi :
1.
Pipet
tetes 4. Stopwatch
2.
Larutan
eosine 5. Larutan eosine
3.
Air
Alat dan bahan pada pengamatan peristiwa osmosis :
1.
Gelas
ukur 4. Garam dapur 7. timbangan
2.
Beker
glass 5. Air 8. stopwatch
3.
Umbi
kentang 6. Pisau 9. Penggaris
2.3 Cara Kerja
Cara kerja pada pengamatan difusi :
1.
Siapkan
pipet tetes dan beker glass
2.
Isi
air pada beker glass sebanyak 100 ml
3.
Ambil
larutan eosine dengan pipet tetes
4.
Teteskan
larutan eosine dari pipet tetes ke dalam beker glass yang sudah diisi air
5.
Amati
dan hitung waktu yang dibutuhkan oleh larutan eosine sampai menyebar rata di
dalam air, dan selanjutnya tulislah di dalam tabel
6.
Ulangi
sebanyak 3 kali dan hitung rata-rata waktunya
Cara kerja pada pengamatan osmosis :
1.
Kupas
kentang, potong menjadi bentuk balok dengan ukuran p = 2 cm. l = 1 cm, dan t =
1 cm. sebanyak 3.
2.
Timbang
berat umbi kentang yang sudah dipotong. Catat hasilnya dalam tabel.
3.
Buatlah
larutan garam di dalam beker glass dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%
4.
Masukkan
umbi kentang ke dalam setiap larutan garam masing- masing satu.
5.
Amati
perubahan yang terjadi setiap 5 menit sekali. Ukur panjang, lebar, dan
tingginya. Dan catat hasilnya dalam tabel.
2.4 Hasil Praktikum
Tabel 1. Pengamatan Difusi
Lamanya larutan eosine menyebar pada air
|
|||
Percobaan 1(t1)
|
Percobaan 2 (t2)
|
Percobaan 3 (t3)
|
mean
|
66,5 s
|
108,11 s
|
63,43 s
|
(t1+ t2+ t3/ 3 = 238,04/ 3 =
79,35 s
|
Tabel 2. Pengamatan Osmosis
No
|
Perlakuan pada umbi kentang
|
Ukuran umbi kentang (cm)
|
Keterangan
|
|||
Awal
|
5 menit
|
10 menit
|
15 menit
|
|||
1
|
Larutan garam 5%
|
P
= 2 cm
L
= 1 cm
T
= 1 cm
Berat
: 2,9 gram
|
P
= 2 cm
L
= 0,9 cm
T
= 1,1 cm
Berat
: 2,5 gram
|
P
= 2,2 cm
L
= 1,1 cm
T
= 1,2 cm
Berat
: 2,6 gram
|
P
= 2,2 cm
L
= 1,2 cm
T
= 1,2 cm
Berat
: 2,6 gram
|
Membesar
|
|
2
|
Larutan garam 10 %
|
P
= 2 cm
L
= 1 cm
T
= 1 cm
Berat
: 2 gram
|
P
= 2 cm
L
= 0,9 cm
T
= 0,9 cm
Berat
: 1,7 gram
|
P
= 1,9 cm
L
= 0,9 cm
T
= 0,8 cm
Berat
: 1,6 gram
|
P
= 1,8 cm
L
= 0,8 cm
T
= 0,8 cm
Berat
: 1,7 gram
|
Relative tetap
|
|
3
|
Larutan garam 15 %
|
P
= 2 cm
L
= 1 cm
T
= 1 cm
Berat
: 2,4 gram
|
P
= 2,2 cm
L
= 1 cm
T
= 1,3 cm
Berat
: 2 gram
|
P
= 2,1 cm
L
= 0,8 cm
T
= 0,8 cm
Berat
: 2,1 gram
|
P
= 2 cm
L
= 0,8 cm
T
= 0,7 cm
Berat
: 2 gram
|
Menyusut
|
Pertanyaan :
1.
Apa
yang terjadi bila larutan eosine diteteskan kedalam air?
Larutan eosine akan menyebar dan berdifusi, dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi yang lebih rendah.
2.
Mana
yang lebih tinggi konsentrasinya, air atau larutan eosine?
Larutan eosine memiliki konsentrasi yang lebih tinggi disbanding
air.
3.
Apa
yang dimaksud dengan difusi?
Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat, dan cair) dengan atau
tanpa melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasinya rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama.
4.
Pada
percobaan osmosis dengan menggunakan umbi kentang, mengapa ada potongan umbi kentang
yang menggelembung, tetap, dan menyusut? Jelaskan
Karena perbedaan larutan garam yang dimasukkan ke dalam air
sehingga terjadi juga perbedaan kelakuan terhadap kentang.
5.
Dari
percobaan tersebut, jelaskan apa yang dimaksud dengan osmosis?
Osmosis adalah proses perpindahan larutan dari larutan
dengan konsentrasi zat pelarut tinggi menuju pelarut dengan konsentrasi zat
pelarut lebih rendah sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi
Bab III
3.1 Pembahasan
ü
Difusi
Pada proses difusi, larutan eosine
yang di masukkan ke dalam air, mengendap di dasar beaker glass. Yang pindah
adalah terlarut/zat ke pelarut/air. Difusi ini terjadi dengan cepat karena
larutan eosine merupakan zat cair.
ü
Osmosis
Pada proses osmosis ini, kentang yang dibuat seperti sumur yang
diisi oleh air garam, sedangkan diluar kentang tersebut (didalam beaker glass)
diisi air biasa, lama kelamaan air garam di dalam sumur tersebut naik ke atas. Dan adanya perpindahan
air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Akibat perbedaan konsentrasi
tersebut, molekul air berpindah dari zat pelarut (air) ke dalam potongan
kentang melalui suatu membran. Pada percobaan kentang berbentuk balok, terdapat 3 beaker glass.
Beaker glass pertama berisi larutan garam 5%, kedua larutan garam 10%, dan ketiga
larutan garam 15% . masing- masing beaker glass terjadi perubahan- perubahan
berupa membesar, relative tetap dan menyusut. Hal ini terjadi karena
konsentrasi garam yang berbeda disetiap beaker glass. Beaker glass pertama
keadaan kentang relative cenderung membesar dengan konsentrasi garam sebesar
5%, beaker glass kedua cenderung stabil dengan konsentrasi garam sebesar 10%,
dan beaker glass ketiga terlihat menyusut dengan konsentrasi garam sebesar 15%.
Perubahan demi perubahan selang waktu 5 menit terjadi kira- kira antara 0,2-
0,1 (cm/gram).
3.2 Kesimpulan
v Dari praktikum ini, pada percobaan osmosis, garam berperan sebagai sebagai larutan hipertonik, yaitu larutan yang konsentrasinya lebih
rendah daripada cairan dalam sel. Sehingga
pada praktik osmosis kentang mengalami pengembangan ketika berada di air biasa.
Sedangkan terjadi penyusutan ketika berada di larutan garam. Dan juga molekul
berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua cara, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga menuruni gradien
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
v Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Pada percobaan ini
sirup tersebar mengacak pada air, dan berpindah dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Penutup :
Demikian laporan praktikum ini kami
buat, apabila ada kesalahan pengetikan,
maupun format penulisan kami mohon maaf, karena kami masih dalam tahap
pembelajaran. Kami mengakui laporan ini banyak sekali kekurangannya, untuk itu
kami mengharap kritik dan saran serta tanggapan anda untuk dapat menyempurnakan
isi laporan ini.
Kami dari pihak kelompok 7 berharap
laporan ini dapat bermanfaat sekali bagi pembaca. Akhir kata
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb